Sosialisasi Pelayanan Kualitas Air Minum PDAM Tirtamarta di Kemantren Gedongtengen
Seperti telah diketahui bahwa air sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia seperti halnya udara. Kualitas air yang kita minum kadang kurang bersih bahkan banyak mengandung bakteri sehingga menyebabkan penyakit.
Persoalan kualitas air yang kurang layak juga terjadi di wilayah Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta. Pasalnya di wilayah ini banyak sumur warga yang tidak sehat karena terbuka, bahkan terkadang tercampur dengan kotoran hewan ataupun dari air tanah sendiri yang telah tercemar.
Oleh sebab itu PERUMDA PDAM Tirtamarta Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dan dari Tata pemerintahan Kota Yogyakarta menyelenggarakan giat Sosialisasi air yang bersih dan layak diminum.
Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Kemantren Gedongtengen, Yogyakarta, Jumat (13/10/2023). Dihadiri oleh para Lurah se-Gedongtengen, Pengurus TP PKK Kemantren Gedong Tengen, serta tokoh kampung, dengan jumlah perserta 60 orang.
Sebagai narasumber adalah Direktur Bidang Umum PERUMDA PDAM Tirtamarta Shanti Adik Indri, S.E , Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta drg.Emma Rahmi Aryani, M.M, serta Intan Dewani dari Analis Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Dhoni Setiawan, S.H, M.Si dari Pengelola Data dan Informasi Bagian Tata Pemerintahan Kota Yogyakarta.
Mantri Pamong Praja Kemantren Gedongtengen Drs. Ananto Wibowo, M.IP mengemukakan, bahwa warga masyarakat di Gedongtengen masih banyak yang belum menyadari pentingnya air sehat yang dikonsumsi. Menurut Ananto, hal itu terlihat masih banyaknya warga yang menggunakan air sumur di rumahnya, yang setelah dilakukan pengecekan dan penelitian oleh puskesmas ternyata air sumurnya banyak sekali mengandung bakteri.
“Di beberapa kelurahan banyak ditemukan kasus anak stunting lantaran salah satu sebabnya adalah air sumur yang untuk di konsumsi tidak sehat,” terang Ananto.
“Sudah kita lakukan pengecekan dengan mengambil 50 sample air sumur, yang ternyata airnya semua mengandung bakteri E-Coli. Juga beberapa waktu lalu air sumur warga tercemar akibat adanya kebocoran solar dari PT KAI, maka dari itu mari kita gunakan air yang kita konsumsi dengan air PDAM yang sudah teruji kualitasnya,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Intan Dewani selaku Analis Kebijkan Dinas Lingkungan HIdup Kota Yogyakarta menyampaikan tentang kaulitas air tanah sesuai peraturan mentri kesehatan RI no 2 tahun 2023 tentang peraturan pelaksanaan dari PP no 66 tahun 2014 tentang kesehtan lingkungan. ”Air sumur atau air tanah yang layak harus menggunakan acuan 3 parameter yaitu parameter fisik, kimia dan biologi,” papar Intan.
Hal senada juga dikemukakan oleh drg. Emma yaitu tentang kualitas air minum yang sehat yang melalui pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Menurutnya, kunci Kualitas air minum adalah dengan treatment (pengolahan bertingkat) atau dengan pengolahan sederhanan berupa pendidihan 100 persen.
“Untuk pengawasan juga tidak kalah pentingnya dalam mendistribusikan kualitas air minum yang aman yaitu dengan pengawasan internal bagi produsen air minum dengan pantauan secara rutin dan pengawasan eksternal dengan titik pengambilan sample dan pengujian sampel 2 kali dalam 1 tahun,” ujar Emma.
Sementara itu, Shanti Adik Indri selaku Dirum PERUMDA PDAM Tirtamarta menjelaskan, bahwa air yang diproduksinya atau air minum yang dialirkan ke warga sudah benar – benar diuji oleh ahli sehingga air yang disalurkan ke masyarakat Kota Yogyakarta adalah air bersih yang berkualitas dan terjaga kesehatan dan keamanannya apabila dikonsumsi. “Kewajiban kami memang memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Jogja,” ujar Shanti.
Pihaknya juga menunjukkan kepada para peserta sosialisasi perbedaan air sumur warga Gedongtengen dengan air dari PDAM Tirtamarta. Juga perbedaan air mineral Air Yogyakarta produksi PDAM Tirtamarta yang mengandung PH 8+ dengan air mineral produk lain. Di sela – sela pemaparannya, Shanti mengajak warga untuk menggunakan atau memasang PDAM (ledeng) dengan harga promo diskon khusus dari kantor. (nun)
Dikutip dari bernasnews 13 Oktober 2023